Rabu, 23 Februari 2011

RINDU HALAMAN RUMAH

Kadang seseorang tidak berpikir, bagaimanakah keadaan kleluargaku ya?. Bagaimana keluargaku di dfesa sana. Ya inilah pertanyaan yang harus ada. Agar hubungan silaturahmi antar sesame selalu ada. Kebahagiaan hidup akan bertambah indah dan dapat berbagi dengan sesama.

Orang lupa keluarga memang sah-sah saja. Asalkan kelupaan itu ada alas an yang dapat di nalar. Sehingga segala sesuatunya akan bermakna.

Orang yang lupa keluarga mungkin bias saja karena ada Pekerjaan yang menjanjikan, prospek karir selalu tercapai, penghasilan semakin meningkat, order yang semakin tumbuh. Itu lah penyakit lupa. Orang bias lupa keluarga karena hal-hal semacam itu.

Namun keadaan itu pasti hanya akan terjadi sesataat. Dia akan rindu, rindu dan semakin rindu. Rindu dengan keluarga, teman lama, kerabat atau orang-orang yang di cintainya.

Kampung halaman memang terkadang menyebalkan. Terutama bila itu di kontekskan dengan sebuah pekerjaan. Paling-paling pekerjaan di desa adalah menggarap sawah. Paling hanya bertani atau memelihara hewan ternak yang lain. Semua pekerjaan itu sangat sedikit penghasilannya. Dagangan yang di hasilkan pada saan panen raya pun seringkali mengecewakan. Inilah yang mengakibatkan banyak orang desa pergi ke kota. Hijrah demi mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Ingin membahagiakan keluarga dengan materi dunia yang berkecukupan.

Setelah mimpi itu terjadi, terasa kecukupan, mereka sadar. Ternyata ada saja perasaan yang ganjil di hati mereka. Mereka merasa ada sesuatu yang kurang di balik sebuah kesuksesan yang di dapatkannya selama di perkotaan.

Apa yang kurang itu?. Jawabannya adalah pulang ke kampong halaman. Orang-orang menyebutnya dengan Pulang kampung atau pulang ke rumah halaman. Hati terasa kangen dengan segala sesuatu yang ada di tanah ke;lahiran. Teringat dengan m,asa kecil yang penuh dengan cerita lucu dengan sesame teman. Rindu, rindu dengan semuanya. Inilah yang di namanakan dengan rindu rumah halaman. .

Apakah gerangan yang menjadikan seseorang balik ke rumah? Padahal jarah antara tempat mereka tinggal amat jauh. Ada juga yang luar kota, luar pulau, bahkan luar negri. Namun tetap saja rasa ingin bertemu keluarga selalu menjadikan jarak yang jauh menjadi dekat, perjalanan yang melelahkan tak di hiraukan.

Salah satu jawabannya adalah rindu halaman rumah. Ya, inilah moment istimewa bagi siapapaun yang menunggu sebuah kebahagiaan. Berbagi dengan keluarga tercinta. Mengingat masa lalu yang begitu asyik untuk di replay ulang dalam pandangan mata.

Ada pepatah mengatakan “ Jika ada seseorang yang tidak rindu dengan halaman rumah bisa jadi dia tidak ingat lagi keluarga”.
Nah kalau mau melihat kata-kata di atas makanya ayoo. Ayooo jangan di usahakan tali silaturahmi yang sejak dulu ada di bangun lagi. Kita yang selama ini jauh dari keluarga, kerabat, dan halaman rumah jangan sampai menyia-nyiakan waktu luang untuk berbagi dengan mereka. Kalaupun toh kita belum bias mengunjungi mereka satu bulan sekali, di usahakan dua bulan, tiga bulan, empat bulan atau enam bulan sekali.

Kalaupun itu juga belum bias karena terlalu sibuk, ya setahun sekali. Masak sampai tidak kasihan dengan mereka yang sejak kecil menimang-nimang dalam ayunan dan gendongan. Minimal setahun sekali. Tidak etis kalau selama bertahun-tahun tak pulang.

Waktu untuk berbagi sangat beragam. Jika dia adalah seorang pelaja atau mahasiswa jangan lupa tilik ( berkunjung atau pulang ke halaman rumah) rumah. Pasti orang tua sangat merindukan kedatangannya. Karena dalam situasi lama tidak bertemu, pasti mereka sangat senang. Walaupun pulang tidak membawa oleh-oleh pun pasti mereka dapat menerima kehadiran kita dengan tangan terbuka. Tidak hanya itu saja, kalau memang sebelum pulang rumah sudah menghubungi keluarga dulu, dapat dio pastikan mereka akan bersiap-siap. Ya mungkin menyiapkan makana kesukaan, minuman vavorit atau mungkin malah ada kejutan yang lebih dari itu. Sooo tidak ada salahnya jika waktu-waktu yang baik untuk pulang rumah di manfaatkan sebagaimana mestinya.

Apabila kita sebagai seorang yang bertugas, entah PNS, tentara, pekerja pabrik atau yang lain luangkanlah waktu pula untuk mereka. Tidak ada salahnya jika hanya pulang sekali dalam satu tahun. Toh mereka juga sudah menyadari dengan situasi. Mereka akan senang sekali dengan kehadiran kita. Apalagi kepulangan itu dengan membawa oleh-oleh. Pasti akan sepoerti kegembiraan seorang yang sedang kehausan, sudah kesana-kemari mencari air minum tidak dapat-dapat lalu turunlah hujan lebat. Ohh asyiknya.

Masih ada banyak lagi sesuatu yang ajaib dari pulang ke kampong halaman. Makanya ayo, pulang. Usahakan keberhasilan kita dapat di bagi dengan mereka. Dengan keluarga. Sanak famili, kerabat dan orang-orang tercinta. Berbagilah kebahagiaan dengan sesame.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar