Sabtu, 15 Januari 2011

hayalan

Datanglah Rembulan yang hilang

Salam untuk adinda
Suara merdu aku rasakan saat hening tiba
Kau lah belahan jiwaku
Mata hatiku tak akan bisa melupakan mu

Taukah engkau ?
Kepergianmu sejak itu
Rasa sedih telah menjangkitiku
Tubuhku hilang bagai debu yang beterbangan.

Sesuatu yang akau banggakan pergi menghilang
Jauh ke angkasa
Merebak alunan hampa dalam ruang
Melupakn jalanan indah semasa itu

Di manakah rembulanku?
Tercabik-cabik hati ini
Menungu kedatangan penyinar hati
Datanglah rembulanku yang hilang.

Tak ada dusta

Saat kau menghampir
Datang membawa harap
Mencari kesungguhan rasa
Saat itu aku tak berdaya

Selama aku masih bisa  bernafas
Meskipun sesak di dada
Akan ku sungguhkan pasrahku hatiku
Bahwa aku tak ada dusta

Namun kenapa?
Saat-saat kebersamaan itu datang
Saat rasa itu bebas berjalan
Kau campakan hatiku

Memang tanya akan di jawab
Tak ku sangka dustamu
Melantunkan sederetan kata manis
Membunuh tanya dan mintaku padamu.



Pasrah
Jika kau tak suka
Kenapa kau dustainya
Datangkan kepedihan
dan kekecewaan

Raguku memang hilang
Karena senyuman
Yakinku datang
Saat kau akan teru terang

Rupa tak ku duga
Cinta tak di sangka
Lemparan itu
Jadikan ku kecewa

Tak ada yang indah
Tatapi kenyataan yang kau bawa
Aku pasrah
Dalam kegelisahan tak bertuan


Aku heran

Kenapa kau membisu?
Diriku bertanya
Hatiku bimbang
Ku tak akan pernah mengerti

Aku tanykan sesuatu
Namun kau seakan ragu
Aku tuliskan sesuatau
Kau menjauhiku

Heran!
Apa yang kau rasa
Aku heran
Kenapa kau membuta

Tak mendengarkanku
Tak jawabiku
Seolah membisu
Tak mau tahu















Tidak ada komentar:

Posting Komentar